Multibangun Engineering Hub-Webinar 3: “InterAx Geogrid for Stabilization of Hauling Roads with Heavy Duty Vehicles”

Berikut beberapa poin pembahasan saat materi webinar berlangsung:

• Penyampaian untuk Memahami Stabilisasi Tanah: Kimia vs. Mekanis. Stabilisasi kimia melibatkan penambahan material seperti semen, kapur, atau bitumen untuk meningkatkan kekuatan geser atau kekakuan tanah. Sebaliknya, stabilisasi mekanis menggunakan geogrid untuk meningkatkan sifat-sifat tanah, yang menjadi fokus utama dalam webinar ini

• Penyampaian bagaimana Geogrid Bekerja: Konsep Kunci Stabilisasi Mekanis. Geogrid berfungsi untuk membatasi pergerakan lateral material granular ini. Geogrid memiliki bukaan (apertur) tempat material granular mengunci (interlock), sehingga gerakan material granular menjadi terbatas. Mekanisme ini mengubah sifat material granular, meningkatkan distribusi beban dari atas, dan menciptakan apa yang disebut sebagai Lapisan Stabilisasi Mekanis (MSL)

• Evolusi Geogrid Tensar dan Pendekatan Desain Inovatif. Seiring waktu, Tensar terus mengembangkan bentuk geogrid dari biaxial persegi panjang, biaxial persegi, triaxial (berbentuk segitiga), hingga yang terbaru, InterAx Geogrid. Menariknya, meskipun kekuatan tarik (tensile strength) geogrid biaxial lebih tinggi dibandingkan triaxial atau InterAx, kinerja stabilisasi justru meningkat dengan bentuk geogrid yang lebih baru. Hal ini karena bukan kekuatan tarik yang menjadi penentu utama kinerja, melainkan kemampuan geogrid untuk memberikan pengurungan radial (radial confinement) yang lebih baik dan kekakuan lentur dalam bidang (in-plane flexural stiffness) yang memungkinkan agregat terkunci lebih baik saat pemadatan

• Membedakan Uji Kinerja dan Uji Indeks. Webinar ini menekankan perbedaan penting antara uji indeks (index test) dan uji kinerja (performance test). Uji indeks mengukur sifat material geogrid (seperti kekuatan tarik) untuk tujuan kendali mutu (QA/QC), namun tidak mencerminkan kinerja sebenarnya di lapangan. Sebaliknya, uji kinerja melibatkan pembangunan jalan dalam kondisi terkontrol dan penerapan beban siklik untuk mengukur deformasi dan memahami kinerja stabilisasi secara langsung. Metode desain Ashto (AASHTO) juga berasal dari uji kinerja serupa

• Meluruskan Kesalahpahaman: Efek Membran Tarik vs. Stabilisasi. Salah satu kesalahpahaman umum dalam desain jalan adalah penggunaan geotextile untuk efek membran tarik (tension membrane effect). Geotextile yang fleksibel akan mengalami deformasi signifikan untuk memobilisasi kekuatannya, seperti halnya ayunan yang harus melengkung untuk menahan beban. Namun, deformasi ini seringkali menyebabkan masalah permanen pada subgrade di jangka panjang, seperti rutting akibat drainase yang buruk dan pembebanan dinamis.

Masih banyak informasi penting yang disampaikan terkait bagaimana InterAx Geogrid dapat mereduksi biaya, studi kasus dan aplikasi lapangan serta mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering ditemui di hauling dengan Heavy Duty Vehicles.

Berikut merupakan cuplikan dari keseruan acara ini.